Kamis, 28 Juni 2012

MAKNA 108


 
Angka 108 merupakan angka keramat bagi pemeluk Hindu di mana:
1. 1+0+8 = 9 berkaitan dengan pangider-ider Dewata Nawa Sangga (sembilan Dewa yang menyangga bumi dari arah mata angin)
ARAH MATA ANGIN
BETHARA
Timur Iswara
Tenggara Mahesora
Selatan Brahma
Barat Daya Rudra
Barat Mahadewa
Barat Laut Sangkara
Utara Wisnu
Timur Laut Sambu
Tengah Siwa (Siwa-Sada Siwa-Parama Siwa)

2. Mitologi Sang Ratnakara, perampok dan pembunuh sadis yang hidup sekitar 3000 tahun Sebelum Masehi di India, sudah merampok dan membunuh 108 pendeta.
Suatu hari ia bertemu seorang pendeta, ketika hendak dibunuh, pendeta itu menghilang, demikian berkali-kali sehingga dia sadar bahwa itu bukan pendeta biasa; dia pun terduduk dan mohon ampun ke hadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa.
Turunlah Bethara Siwa yang tadi menyamar sebagai pendeta. Bethara Siwa mau memberi pengampunan bila Sang Ratnakara mau bertobat dan terlebih dahulu bertapa selama 100 tahun. Sang Ratnakara bersedia melaksanakan perintah, dan dia pun bertapa, sampai sekujur tubuhnya ditumbuhi lumut dan menjadi sarang semut.
Pada hari ke 100 tahun turunlah Bethara Brahma membangunkan tapa-nya dan memberi penugerahan, selanjutnya Bethara Wisnu memberikan pelajaran ke-dharma-an.
Lama kelamaan Sang Ratnakara di-Diksa sebagai Bhagawan Walmiki. Ketika Walmiki masuk sorga, salah satu pertimbangan-Nya adalah karma yang berupa dosa membunuh 108 pendeta sudah imbas dengan karma mulia yang dilaksanakannya setelah menjadi Wiku/ Bhagawan.
Ini dapat disimpulkan bahwa sejahat-jahatnya manusia, bila suatu ketika ia sadar dan bertobat serta menyerahkan dirinya secara utuh ke hadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa selamanya, maka Beliau akan mempertimbangkan antara dharma dan adharma karma manusia tersebut.


 3. Kedua hal di atas memberi ilham kepada para Rsi/ Mpu setelah zaman Walmiki untuk mengabadikan peristiwa bersejarah itu dengan antara lain membuat Ganitri, yaitu untaian buah Ganitri kering sebanyak 108 biji yang dirangkai dengan benang kapas putih sebagai alat memuja Ida Sanghyang Widhi Wasa melalui Mantram Gayatri.

4. Mitologi Sang Lubdaka terjadi jauh setelah zaman Walmiki, pada saat mana para Rsi/ Mpu telah menggunakan Ganitri.
Sang Lubdaka adalah tokoh yang dikarang oleh Mpu Tanakung dalam kekawin Siwaratri Kalpa di mana dia diceritakan berlindung di atas pohon
Bila tepat pada malam hari “panglong ke 14 sasih ke-Pitu” yaitu malam yang tergelap sepanjang satu tahun, di saat mana Bethara Siwa menggelar tapa-yoga-samadi dan menganugrahkan ajaran “Brata Siwaratri”.
Sang Lubdaka juga tanpa sengaja/ kebetulan memetik-metik daun Bila satu per satu sebanyak 108 sampai hari terang seraya memohon keselamatan dan menyesali perbuatannya yang adharma di masa lalu, dan daun Bila itu tepat jatuh di telaga di bawah pohon Bila, di mana ada Lingga Siwa.

5. Lebih lanjut mengenai Siwaratri harap dibaca lontar Siwaratrikalpa.
Umat Hindu diharapkan melaksanakannya sesuai dengan petunjuk dalam lontar tersebut, antara lain dengan mengucapkan Mantram Gayatri secara bersungguh-sungguh sebanyak 108 kali memakai alat bantu ganitri atau memetik daun bila, atau kedua-duanya.

6. Selain itu angka 108 juga merupakan jumlah “Nyama Bajang” yang menyertai kelahiran bayi.

2 komentar:

  1. TERIMAKASIH TELAH MAU MENYEBARKAN TTG AJARAN AGAMA YANG UTAMA S U K SM A

    BalasHapus
  2. sangat membantu bagi sahabat yang senantiasa menggunakan jasa dunia maya dalam belajar mengerti agama atau memahami isi wedha, tapi pernahkah terfikir oleh kita smua bagi sahabat yang belum tau atau belum mengenal internet betapa sulit untuk mendapat pelajaran yang begitu berharga ini??...seperti halnya jauh di pelosok pedalaman begitu minim buku2 pelajaran tentang puja mantra untuk umat hindu. terkadang saya pribadi merasa iri dengn umat lain yang begitu mudahnya mendapat pelajaran atau menemukan buku2 panduan tentang keagamaan...saya harap untuk para pengembang buku pelajaran umat hindu khususnya, bantu kami yang ada di ujung pelosok negri untuk bisa ikut memiliki buku2 panduan tentang japa mantra dan cara bersembahyang yang tepat dan benar juga cara menggunakan genitri berikut japa mantranya agama hindu.

    BalasHapus