Angka 108 merupakan angka keramat bagi pemeluk Hindu di mana:
1. 1+0+8 = 9 berkaitan dengan pangider-ider Dewata Nawa Sangga (sembilan Dewa yang menyangga bumi dari arah mata angin)
ARAH MATA ANGIN |
BETHARA |
Timur | Iswara |
Tenggara | Mahesora |
Selatan | Brahma |
Barat Daya | Rudra |
Barat | Mahadewa |
Barat Laut | Sangkara |
Utara | Wisnu |
Timur Laut | Sambu |
Tengah | Siwa (Siwa-Sada Siwa-Parama Siwa) |
2.
Mitologi Sang Ratnakara, perampok dan pembunuh sadis yang hidup sekitar
3000 tahun Sebelum Masehi di India, sudah merampok dan membunuh 108
pendeta.
Suatu hari
ia bertemu seorang pendeta, ketika hendak dibunuh, pendeta itu
menghilang, demikian berkali-kali sehingga dia sadar bahwa itu bukan
pendeta biasa; dia pun terduduk dan mohon ampun ke hadapan Ida Sanghyang
Widhi Wasa.
Turunlah
Bethara Siwa yang tadi menyamar sebagai pendeta. Bethara Siwa mau
memberi pengampunan bila Sang Ratnakara mau bertobat dan terlebih dahulu
bertapa selama 100 tahun. Sang Ratnakara bersedia melaksanakan
perintah, dan dia pun bertapa, sampai sekujur tubuhnya ditumbuhi lumut
dan menjadi sarang semut.
Pada hari
ke 100 tahun turunlah Bethara Brahma membangunkan tapa-nya dan memberi
penugerahan, selanjutnya Bethara Wisnu memberikan pelajaran
ke-dharma-an.
Lama
kelamaan Sang Ratnakara di-Diksa sebagai Bhagawan Walmiki. Ketika
Walmiki masuk sorga, salah satu pertimbangan-Nya adalah karma yang
berupa dosa membunuh 108 pendeta sudah imbas dengan karma mulia yang
dilaksanakannya setelah menjadi Wiku/ Bhagawan.
Ini dapat
disimpulkan bahwa sejahat-jahatnya manusia, bila suatu ketika ia sadar
dan bertobat serta menyerahkan dirinya secara utuh ke hadapan Ida
Sanghyang Widhi Wasa selamanya, maka Beliau akan mempertimbangkan antara
dharma dan adharma karma manusia tersebut.
3. Kedua hal di atas memberi ilham kepada para Rsi/ Mpu
setelah zaman Walmiki untuk mengabadikan peristiwa bersejarah itu
dengan antara lain membuat Ganitri, yaitu untaian buah Ganitri kering
sebanyak 108 biji yang dirangkai dengan benang kapas putih sebagai alat
memuja Ida Sanghyang Widhi Wasa melalui Mantram Gayatri.
4. Mitologi Sang Lubdaka terjadi jauh setelah zaman Walmiki, pada saat mana para Rsi/ Mpu telah menggunakan Ganitri.
Sang
Lubdaka adalah tokoh yang dikarang oleh Mpu Tanakung dalam kekawin
Siwaratri Kalpa di mana dia diceritakan berlindung di atas pohon
Bila tepat
pada malam hari “panglong ke 14 sasih ke-Pitu” yaitu malam yang
tergelap sepanjang satu tahun, di saat mana Bethara Siwa menggelar
tapa-yoga-samadi dan menganugrahkan ajaran “Brata Siwaratri”.
Sang Lubdaka juga tanpa sengaja/ kebetulan
memetik-metik daun Bila satu per satu sebanyak 108 sampai hari terang
seraya memohon keselamatan dan menyesali perbuatannya yang adharma di
masa lalu, dan daun Bila itu tepat jatuh di telaga di bawah pohon Bila,
di mana ada Lingga Siwa.
5. Lebih lanjut mengenai Siwaratri harap dibaca lontar Siwaratrikalpa.
Umat Hindu
diharapkan melaksanakannya sesuai dengan petunjuk dalam lontar
tersebut, antara lain dengan mengucapkan Mantram Gayatri secara
bersungguh-sungguh sebanyak 108 kali memakai alat bantu ganitri atau
memetik daun bila, atau kedua-duanya.
6. Selain itu angka 108 juga merupakan jumlah “Nyama Bajang” yang menyertai kelahiran bayi.
sumber :: http://stitidharma.org
TERIMAKASIH TELAH MAU MENYEBARKAN TTG AJARAN AGAMA YANG UTAMA S U K SM A
BalasHapussangat membantu bagi sahabat yang senantiasa menggunakan jasa dunia maya dalam belajar mengerti agama atau memahami isi wedha, tapi pernahkah terfikir oleh kita smua bagi sahabat yang belum tau atau belum mengenal internet betapa sulit untuk mendapat pelajaran yang begitu berharga ini??...seperti halnya jauh di pelosok pedalaman begitu minim buku2 pelajaran tentang puja mantra untuk umat hindu. terkadang saya pribadi merasa iri dengn umat lain yang begitu mudahnya mendapat pelajaran atau menemukan buku2 panduan tentang keagamaan...saya harap untuk para pengembang buku pelajaran umat hindu khususnya, bantu kami yang ada di ujung pelosok negri untuk bisa ikut memiliki buku2 panduan tentang japa mantra dan cara bersembahyang yang tepat dan benar juga cara menggunakan genitri berikut japa mantranya agama hindu.
BalasHapus