Mpu Ghana
Merupakan salah satu dari panca pandita yang dalam silsilah & kisah bhagawanta datang di Bali pada tahun Isaka 922 atau 1000 Masehi. Beliau adalah kakak kandung dari Mpu Kuturan dan putra ketiga dari Danghyang Tanuhun. Beliaulah yang membangun pasraman di Dasar Gelgel, Klungkung.
Sebagaimana dijelaskan juga dalam Babad Bali dikutip dari dokumen Pura Dasar Buana Gelgel,
beliau adalah orang suci yang berasal dari Jawa. Tiba di Bali pada masa
pemerintahan (suami-istri) Udayana Warmadewa dan Gunapraya Gharmapatni
yang berkuasa dan memerintah Bali pada tahun Caka 910 sampai tahun Saka
933 (tahun 988-1011 Masehi).
Empu Ghana merupakan brahmana penganut paham Ghanapatya. Seumur hidup menjalankan ajaran Sukla Brahmacari yakni tidak menjalani masa Grahasta (tidak menikah). Kaitannya setelah berdirinya Kerajaan Suwecapura, pura ini dipakai sebagai merajan keluarga raja saat itu. Letak pura ini persis berada di timur laut Keraton Suwecapura.
Pada zaman itu, Keraton Suwecapura berdiri di Banjar Jero Agung, Gelgel.
Empu Ghana merupakan brahmana penganut paham Ghanapatya. Seumur hidup menjalankan ajaran Sukla Brahmacari yakni tidak menjalani masa Grahasta (tidak menikah). Kaitannya setelah berdirinya Kerajaan Suwecapura, pura ini dipakai sebagai merajan keluarga raja saat itu. Letak pura ini persis berada di timur laut Keraton Suwecapura.
Pada zaman itu, Keraton Suwecapura berdiri di Banjar Jero Agung, Gelgel.
Sebagaimana sejarahnya, Pura Dasar Bhuana erat kaitannya dengan Mpu
Ghana yang hidup pada akhir abad IX Masehi. Pura Dasar Bhuana dibangun
Mpu Dwijaksara dari Kerajaan Wilwatika sebagai bentuk penghormatan
terhadap Mpu Ghana. Empu Ghana merupakan seorang brahmana dengan peran
sangat besar terhadap perkembangan agama Hindu di Bali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar