Kamis, 07 Juni 2012

Unsur Guna dalam Ramuan Obat Menurut Ayurveda


Print E-mail

     Unsur Guna dalam Ramuan Obat Menurut Ayurveda

Oleh: Ngurah Nala (Universitas Hindu Indonesia)
Kata guna yang terdapat di dalam kitab Ayurveda, berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya atau padanan katanya dalam bahasa Indonesia bukanlah manfaat atau faedah. Walaupun kurang tepat, tetapi para ahli Ayurveda lebih cenderung mengartikan kata guna sebagai sifat atau kualitas prinsip yang terdapat di dalam ramuan atau yang dikandung oleh suatu ramuan. Berdasarkan atas guna yang terdapat di dalamnya, ada yang membagi ramuan obat berdasarkan atas banyak sedikitnya unsur guna atau sifat yang dikandungnya. Menurut pembagian ini ramuan obat dibagi atas 20 kategori. Kedua puluh ramuan obat tersebut adalah sebagai berikut:
1. Guru
Rambuan obat yang memiliki guru guna, bersifat kental dan berat. Dalam ramuan ini ada dua unsur panca maha bhuta yang dominan keberadaannya, yakni unsur perthiwi (bumi, zat padat) dan apah (air, zat cair). Karena mengandung kedua unsur bhuta inilah yang menyebabkan ramuan tersebut memiliki sifat kental dan berat. Ramuan ini berkhasiat meningkatkan unsur tri dosha kapha (air, cairan). Tetapi menurunkan unsur vatta (udara, gas) dan pitta (panas, metabolisme) yang ada di dalam tubuh.
2. Laghu Ramuan obat yang mengandung laghu guna, bersifat encer dan ringan.
Ramuan ini didominasi oleh tiga unsur bhuta, yakni unsur teja (api, panas), vayu (udara, gas) dan akasa (kosong). Dapat meningkatkan unsur tri dosha vatta (udara) dan pitta (panas), dengan sendirinya juga menaikkan pengeluaran agni (enzim). Tetapi menurunkan unsur kapha (air).

3. Sita
Ramuan obat yang mengandung sita guna (sitha) ini bersifat dingin. Bahan ramuannya didominasi hanya oleh satu unsur bhuta, yaitu unsur apah (air). Ramuan obat ini dapat dipergunakan untuk menaikkan jumlah unsur tri dosha vatta (udara, gas) dan kapha (zat cair), tetapi sebaliknya menurunkan unsur pitta (panas).
4. Usna Ramuan obat yang mengandung usna guna ini bersifat panas. Unsur bhuta yang terbanyak berada di dalam ramuan ini hanya satu, ialah unsur teja (panas). Dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan unsur tri dosha pitta (panas), dan agni (api) serta enzim dalam tubuh.
5. Snigdha Ramuan obat yang mengandung snigdha guna ini bersifat lembut, berminyak. Ramuan ini hanya didominasi oleh satu unsur bhuta, yaitu unsur apah (air). Berfungsi untuk menaikkan unsur tri dosha pitta (panas) dan kapha (air) dalam tubuh. Tetapi sebaliknya dapat menurunkan unsur vatta (udara) dan agni (panas, enzim).
6. Ruksha
Ramuan obat yang mengandung ruksha guna. ini bersifat kenyal, tidak lembut, tidak berminyak, kering. Bahan ramuan ini didominasi oleh tiga unsur bhuta, yakni unsur perthiwi (bumi, tanah), teja (panas) dan vayu (udara). Ramuan ini bermanfaat untuk meningkatkan unsur tri dosha vatta (udara) dan agni (enzim). Tetapi menurunkan unsur kapha (air) dan pitta (api, panas).
7. Manda Ramuan yang mengandung manda guna ini bersifat hambar dan lembut. Bahannya didominasi oleh dua unsur bhuta, ialah unsur perthiwi (bumi, tanah) dan apah (air). Dapat dipergunakan untuk menaikkan unsur tri dosha kapha (air) dalam tubuh. Tetapi menurunkan unsur vatta (gas) dan pitta (api, panas).
8. Tikshna
Ramuan obat yang mengandung tikshna guna memiliki sifat menyengat dan tajam. Bahannya didominasi hanya oleh satu unsur bhutta, yakni unsur teja. Berkhasiat untuk meningkatkan unsur tri dosha vatta dan pitta. Tetapi menurunkan unsur kapha.
9. Sthira
Ramuan obat yang mempunyai sifat sthira guna mempunyai sifat stabil, mantap atau statis. Ramuan, ini bahannya didominasi hanya oleh unsur bhuta saja, yaitu unsur perthiwi (zat padat). Dapat dipergunakan untuk meningkatkan unsur tri dosha kapha. Tetapi menurunkan unsur vatta (gas), pitta (panas) dan agni (enzim).
10. Sara atau Chala
Ramuan obat yang mempunyai sara guna (chala) mudah bergerak, mobil, dinamik dan labil. Bahan ramuan ini didominasi oleh dua unsur bhuta, yakni unsur vayu (udara, gas) dan apah (air). Dapat menaikkan unsur tri dosha vatta, pitta dan agni (enzim). Tetapi menurunkan unsur kapha.
11. Merdu Ramuan obat yang memiliki merdu guna, bersifat lunak. Bahan ramuannya banyak mengandung dua unsur bhuta, yaitu unsur apah (air) dan akasa (kosong). Berkhasiat meningkatkan unsur tri dosha pitta (panas) dan kapha (cairan). Tetapi menurunkan unsur vatta (gas) dan agni (enzim).
12. Kathina
Ramuan obat yang mempunyai kathina guna bersifat keras. Bahannya didominasi oleh unsur bhuta perthiwi (zat padat). Khasiat ramuan jenis ini dapat meningkatkan unsur tri dosha vatta (gas) dan kapha (cairan). Tetapi menurunkan unsur pitta (panas) dan agni (enzim).
13. Vishada Ramuan obat yang memiliki vishada guna bersifat tidak berlendir dan tembus pandang (transparan). Bahannya didominasi oleh empat unsur bhuta, yakni unsur perthiwi (zat padat), teja (panas), vayu (udara, gas) dan akasa (hampa, rongga). Ramuan ini dimanfaatkan untuk meningkatkan unsur tri dosha vatta (gas), pitta (panas), dan agni (enzim) di dalam tubuh. Tetapi berefek menurunkan unsur kapha (cairan).
14. Picchila atau Avila
Ramuan obat yang memiliki picchila guna atau avila guna ini bersifat berlendir, berkabut, kabur. Bahannya lebih banyak mengandung unsur apah bhuta (zat cair) dibandingkan dengan unsur bhuta lainnya. Bermanfaat untuk menaikkan unsur tri dosha kapha (cairan) dalam tubuh. Tetapi menurunkan unsur vatta (gas), pitta (panas) dan agni (enzim).
15. Slakshna
Ramuan obat yang memiliki slakshna guna bersifat halus, berlendir. Bahannya didominasi oleh unsur teja bhuta (panas). Dapat menaikkan unsur tn dosha pitta (panas) dan kapha (cairan) dalam tubuh. Tetapi menurunkan unsur vatta (gas) dan agni (enzim).
16. Khara Ramuan obat yang memiliki khara guna bersifat kesat dan kasar. Unsur vayu (udara, gas) lebih dominari terdapat dalam ramuan ini dibandingkan bhuta lainnya. Ramuan ini dapat dimanfaatkan untuk menaikkan unsur tri dosha vatta (gas) dan agni (enzim) dalam tubuh. Tetapi berefek menurunkan unsur kapha (cairan) dan pitta (panas).
17. Sukshma Ramuan obat yang mempunyai sukshma guna bersifat halus. Bahannya didominasi oleh tiga unsur bhuta, yaitu unsur teja (panas), vayu (udara, gas) dan akasa (kosong, rongga). Ramuan ini dapat dipergunakan untuk meningkatkan unsur tri dosha vatta (gas), pitta (panas) dan agni (enzim) di dalam tubuh. Tetapi berefek menurunkan unsur kapha (cairan).
18. Sthula
Ramuan obat yang memiliki sthula guna bersifat kasar. Bahannya lebih mengandung unsur perthiwi bhuta (zat padat). Ramuan ini berkhasiat menaikkan unsur tri dosha kapha (cairan). Tetapi berpotensi untuk menurunkan unsur vatta (gas), pitta (panas) dan agni (enzim).
19. Sandra
Ramuan obat yang memiliki sandra guna bersifat padat. Bahan ramuannya didominasi oleh unsur perthiwi bhuta. Karena unsur bhutanya sama, maka khasiat ramuan ini hampir sama dengan ramuan yang mengandung sthula guna, yaitu berfaedah untuk meningkatkan unsur tri dosha kapha (cairan) di dalam tubuh. Tetapi dapat pula menurunkan unsur vatta (gas), pitta (panas) dan agni (enzim).
20. Drava
Ramuan obat yang memiliki drava guna bersifat cair. Bahan ramuannya didominasi hanya oleh unsur bhuta, yakni unsur apah (air). Ramuan ini dapat meningkatkan unsur tri dosha pitta (panas) dan kapha (cairan) dalam tubuh. Tetapi sebaliknya dapat juga menurunkan unsur vatta (gas) dan agni (enzim).
Di dalam kitab Ayurveda tidak dijelaskan bagaimana caranya mengetahui guna yang terkandung di dalam suatu bahan ramuan obat. Sebab suatu bahan ramuan obat yang dikatakan memiliki guru guna (berat) atau laghu guna (ringan), cara mengetahui guna itu tidaklah dengan cara menimbang bahan bersangkutan. Dua bahan dengan jumlah yang sama tetapi yang satu mempunyai berat yang lebih, tidak berarti bahan ramuan yang satu ini memiliki guru guna (berat). Beras yang mempunyai laghu guna (ringan), dan ketan yang memiliki guru guna (berat), tidak berarti bahwa satu kilogram ketan lebih berat dari satu kilogram beras. Tentu ada cara khusus untuk menentukan masalah guna yang dikandung oleh setiap bahan ramuan obat. WHD No. 416 Oktober 2001.

sumber:: http://www.parisada.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar