Kisah
ini dituturkan oleh salah seorang keluarga penulis, sebut saja namanya
Paman GA. Pengalaman Paman GA terjadi waktu Beliau masih ABG, dimana
sedang senang-senangnya melakukan petualangan. Keluarga Paman GA
mempunyai seorang sahabat, sebut saja namanya Pekak M. Pekak M merupakan
seorang pemangku dan berdomisili di pesisir pantai di daerah Klungkung.
Pekak M merupakan tokoh terkenal dan sering cerita tentang
pengalaman-pengalaman yang dia miliki sebagai seorang penekun spiritual.
Mendengar
akan hal itu, maka Paman GA meminta untuk diikutkan dalam perjalanan
yang dilakukan Pekak M. Dengan berbagai rayuan, maka Pekak M bersedia
untuk mengajak Paman GA.
Di
hari yang sudah ditentukan, Paman GA disuruh menginap di rumah Pekak M.
Sebelum tidur, Pekak M memberikan Paman GA bendera kecil-kecil yang
dibuat dari kertas untuk dibawa ke tempat tidur di rumah Pekak M.
Paman
GA pun segra tertidur di rumah Pekak M. Tepat tengah malam, Paman GA
merasa seperti sukmanya keluar karena diajak sama Pekak M. Pekak M
menyuruh untuk membawa bendera dalam petualangan tersebut. Mereka berdua
pun terbang menuju ke sebuah gunung. Paman GA sangat senang melakukan
perjalanan terbang tersebut.
Setelah
sampai di pegunungan mereka pun berhenti. Paman GA sangat takjub dengan
keindahan pemandangan dari puncak gunung tersebut. Tapi Beliau tidak
bisa mengenali dimana gerangan tempat ini. Setelah puas memandang
keadaan di sekitarnya maka Pekak M menyuruh Paman GA untuk menancapkan
satu bendera di tempat itu sebelum pergi menuju tempat yang lain.
Merekapun
melakukan perjalanan ke 3 gunung yang berbeda-beda, setelah menikmati
pemandangan yang sangat indah, maka mereka meninggalkan tempat itu. Di
masing-masing tempat mereka meninggalkan bendera kecil yang di bawa.
Setelah
puas maka Pekak M mengajak Paman GA untuk kembali pulang kerumah.
Setelah sampai di rumah maka sukma dari paman GA segera memasuki badan
wadagnya.
Keesokan
harinya setelah bangun pagi merekapun berbincang-bincang dengan
ditemani kopi. Paman GA menasaran dan menanyakan kemana sebenarnya kita
pergi kemarin, gunung apakah itu namanya. Dengan tersenyum Pekak M
menunjuk ke atap rumah yang ada di sebelah Timur. Dengan terkejut Paman
GA melihat bahwa di atas atap bangunan tersebut tertancap tiga buah
bender kecil-kecil. Sadarlah Beliau bahwa pegunungan yang sangat indah
tersebut ternyata hanyalah atap bangunan tersebut.
sumber :::http://dharmatula.blogspot.com/2010/03/kisah-leak-5-terbang.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar