Ramuan Obat dalam Ayurweda
Oleh : Ida Bagus Putu, Suamba, Batubulan
Pendahuluan
Bahan ramuan obat yang dipergunakan untuk mengobati orang yang sakit diperoleh terutama dan makhluk hidup, eperti tumbuh-tumbuhan dan binatang, serta makhluk yang tidak hidup yang berasal dan bumi termasuk air. Bahan ramuan ini sebelurn diberikan kepada pasien ada yang mengalami pemrosesan terlebih dahulu, tetapi ada juga yang dapat dipergunakan langsung tanpa memerlukan pengolahan.
Ayurveda membagi makhluk hidup di dunia ini berdasarkan atas yoni atau sumber asalnya dalam 4 tipe, yaitu:
1) jarayuja, makhluk hidup yang dibungkus oleh selaput tipis amnion ketika berada dalam kandungan;
2) andaja, makhluk yang lahir atau hasil penetasan dan telur;
3) svedaja, makhluk hidup yang mengeluarkan keringat;
4) audbhidja, makhluk yang muncul keluar menembus tanah. Tiga tipe pertama ini terdiri atas makhluk hidup yang berupa binatang sedangkan tipe yang keempat, yakni audbhidja berupa makhluk hidup berwujud tumbuh-tumbuhan. Pengobatan terhadap suatu vyadhi, abadha, roga atau penyakit pada umumnya mempergunakan ramuan obat yang terdiri dari bahan makhluk hidup, baik yang berasal dari binatang jarayuja, andaja, svedaja maupun yang berasal dari audbhidja atau tumbuh-tumbuhan.
Selain itu ada lagi bahan ramuan obat yang bahannya berasal dari makhluk tidak hidup yakni yang berasal dari prethivi atau tanah, termasuk logam dan mineral (dhatu dan upadhatu).
Ada pula yang membagi ramuan obat ini atas :
- Sthavara (benda yang tidak bergerak, termasuk tumbuh-tumbuhan) dan
- Jangama (makhluk yang bergerak, binatang).
Sthavara dibagi lagi atas :
1) kanda (rimpang),
2) mula (akar),
3) valkala (batang), dan
4) phala (buah, termasuk biji).
Sedangkan jangama atau binatang dibagi atas :
1) bandhya (binatang yang dikebiri),
2) abandhya (binatang yang beranak, tidak dikebiri),
3) gramya (binatang jinak, peliharaan) dan
4) aranya (binatang liar).
Di dunia ini ramuan obat dapat berfungsi bermacam-macam, antara lain sebagai : obat
- pencegahan (preventif),
- menghilangkan gejala penyakit saja (simptomatik),
- sebagai obat menyembuhkan penyakitnya (kuratif),
- meningkatkan derajat kesehatan (promotif) dan
- mengembalikan ke keadaan sehat seperti semula (rehabilitatif).
Bahan Ramuan Obat
Bahan ramuan obat yang berasal dari tanaman atau audbhidja, sering juga tidak dikatakan sebagai obat, tetapi sebagai sayuran (saka). Alasannya karena kebanyakan bahan ramuan obat mempergunakan bagian tumbuhan yang biasa dimakan setiap hari, dan yang terpenting tidak menimbulkan efek sampingan yang merugikan kesehatan. Mereka mengkonsumsi bahan tersebut sebagai sayur bersama derigan nasi dalam kehidupannya sehari-hari. Bahan dan saka ini merupakan produk yang paling banyak dipergunakan dalam pengobatan Ayurveda. Bahan ramuan yang berasal dari tanaman ini dapat diambil dari akar (mula), umbi rimpang (kandha mula), batang (valkala), duri (kikasa), daun (palasa), bunga (puspa), buah (phala), dan bagian lainnya. Ada pula bahan ramuan yang berasal dan bagian tubuh binatang (janggama) dan ada juga sedikit yang berasal dari prthivi (tanah, logam dan mineral). Bahan ramuan obat yang diambil dari tubuh binatang, dapat berasal dari kulit (charma), daging (mamsa), lemak (meda), lulang (asthi), sumsum (majja), tanduk (visana, srnga), kuku (nakha), empedu (rocana), darah (rakta), telur, (anda), sperma (sukra) dan susu (ksira, payas). Sedangkan bahan ramuan obat yang berasal dari prthivi, di antaranya yang paling sering dipergunakan adalah sejenis logam (dhatu) tertentu, seperti emas (svarna), perak (tara), tembaga (tamra), timah (vanga), kuningan (kamaya), besi (loha), air raksa (rasa, parada) dan bahan non-logam (upadhatu) seperti belerang (gandhaka), garam laut (samudra), garam batu karang (saindhava) dan sebagainya.
Prinsip pengobatan dalam Ayurveda adalah menyeimbangkan kembali unsur tri dosha yang terganggu di dalam tubuh manusia dengan cara memasukkan unsur dari luar. Unsur dari luar itu dapat diambil dari binatang, tumbuh-tumbuhan atau bahan yang berasal dari bumi. Sebab bahan pembentuk tubuh manusia sama dengan bahan pembentuk tubuh binatang, tumbuh-tumbuhan dan bumi. Bahan pembentuknya itu adalah sama, yakni terdiri dari kelima unsur panca mahabhuta.
Di dalam kitab Ayurveda ada ribuan banyaknya bahan ramuan obat yang ditulis di dalam kitab tersebut. Tentu tidak mungkin diulas semuanya secara detail. Yang akan dibicarakan hanyalah beberapa bahan ramuan yang mudah dicari dan ada di Indonesia. Selain itu mungkin dapat dimanfaatkan untuk mencegah timbulnya penyakit atau preventif maupun simptomatik. Sedangkan bahan ramuan obat yang menyangkut pengobatan atau kuratif, karena terlalu banyak, serta sulit dikenal dan dicari, maka akan dibahas sepintas yang dianggap perlu saja.
Dravya Kata dravya bermakna materi atau benda. Dalam hal ramuan obat, pengertian dravya meliputi juga bahan atau materi dan obat. Menurut Ayurveda, obat atau dravya dibagi atas duá jenis, yakni :
1. Vyakta, yang tampak (obat skala?) dan
2. Avyakta, yang tidak tampak (obat niskala?). Materi atau dravya ini menjadi tampak atau vyakta setelah melalui proses yang disebut panci karana (kombinasi dan panca mahabhuta dan panca tanmatra, lima unsur kasar dan halus). Tampak adanya proses panci karana ini maka vyakta dravya ini kurang lengkap di dalam berbagai kepustakaan yang telah ditelusuri. Mungkin bahan obat yang mengandung unsur panca tanmatra dinamakan obat vyakta dravya, obat yang halus, tidak tampak.
Berdasarkan atas unsur panca mahabhuta (lima unsur kasar, yang tampak, vyakta) yang mendominasi materinya, vyakta dravya terbagi atas lima tipe. Kelima tipe tersebut adalah:
1) parthiva, 2) apya, 3) taijasa, 4) vayvya dan 5) akasiya vyaktadravya. Di samping itu tendapat pula berbagai variasinya.
Variasi ini muncul oleh karena bahan tersebut tercampur dengan unsur panca mahabhuta yang lain dan ada salah satu bhuta yang mendominasinya. Contohnya amat banyak, seperti ramuan audbhidja, jangama, vamana, virecana, samgrahi, brmhana, sammana, dipana, balya, pacang dravya.
Kelima tipe vyakta dravya yang materinya didominasi unsur panca mahabhuta (perthivi, apah, teja, vayu, akasa) adalah:
1) Parthiva Dravya
Obat yang termasuk tipe parthiva dravya (mungkin lebih tepat disebut parthiva vyakta dravya) bentuknya padat. oleh karena didominasi oleh unsur perthivi (bumi, tanah) dan panca mahabhuta. Pada umumnya ramuan jenis ini memiliki sifat guna gura (berat), sthira (stabil, mantap), sthula (kasar), dan mempunyai kelebihan dibandingkan ramuan obat lainnya dalam hal gandha atau bau. Obat tipe ini dapat berfungsi untuk menambah berat badan, memantapkan atau menstabilkan serta mengompakan (mamadatkan) dan memontokkan tubuh.
Ramuan obat yang tergolong dalam tipe parthiva dravya adalah : mrt (lumpur), sudha (kapur), sarkara (pasir), asman (batu), lavana (garam), kuta sarkjara (batu alkali yang diperoleh dari dalam gua), anjana (kolirium), gairika (oker merah), loha (logam besi), vimala (semacam pirite), kancana (emas), rasa (air raksa), Uparasa, kapala (pecahan periuk tanah), mukta (permata) dan batu mulia.
2) Apya Dravya
Ramuan obat apya dravya bentuknya cair, karena didominasi oleh apah atau jala (air) dan panca mahabhuta. Ramuan ini mempunyai sifat guna sita (dingin), guru (berat), snigdha (lembut, berminyak), lembam, pekat dan memiliki kelebihan dalam hal rasa atau kecap. Obat ini dapat mengakibatkan badan berminyak, abhisyandi (menyumbat saluran sirkulasi), kleda (bergetah, lengket), prahlada (bahagia) dan bandha (perlekatan penyatuan).
3) Taijasa Dravya
Ramuan obat taijasa dravya ini memiliki guna raksa (tak berminyak), tiksna (tajam), visada (tak licin), suksma (halus) dan mempunyai kelebihan dalam hal rupa atau varna. Obat ini didominasi oleh unsur teja (sinar, suhu) atau agni (api) dan panca mahabhuta. Obat jenis ini dapat menyebabkan rasa terbakar, bha (aura) dan memberikan corak tertentu pada tubuh.
4) Vayvya Dravya
Ramuan obat vayvya dravya didominasi oleh unsur vayu (angin, udara, gas) dan panca mahabhuta. Obat ini memiliki guna raksa (tak berminyak), visada (tak licin), laghu (ringan) dan memiliki kelebihan dalam sparsa atau raba. Obat ini berkhasiat untuk menimbulkan kekasaran atau kekasatan, mendinginkan, bergerak dan glani (merasa lelah tanpa kerja).
5) Akasiya Dravya
Ramuan obat jenis akasiya dravya didominasi oleh unsur akasa dan panca mahabhuta. Obat tipe ini memiliki guna suksma (halus), visada (tak licin), laghu (ringan). Dan memiliki kelebihan dibandingkan dengan ramuan tipe dalam hal sabda, bunyi atau suara. Obat ini berkhasiat dalam penyerapan atau perembesan (penyebaran) dan dapat meringankan tubuh.
WHD No. 503 Nopember 2008.
sumber :: http://www.parisada.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar