Barong Landung merupakan salah satu kepercayaan masyarakat Bali yang berbentuk mahluk yang sangat tinggi dan besar. Perwujudan ini merupakan hasil dari personifikasi Raja Jayapangus dan Permaisurinya yaitu Kang Cing Wei. Setelah melalui berbagai cobaan, oleh rakyat yang memujanya, pasangan raja dan ratu tersebut dipersonifikasikan sebagai Barong Landung untuk meghormati Beliau berdua.
Dalam tulisan ini tidak akan dibahas tentang asal usul Barong Landung
tersebut, tapi lebih kepada pengalaman yang dimiliki oleh salah seorang
tetua di desa yang pernah bertemu dengan Barong Landung secara tidak
sengaja. Pengalaman ini terjadi jauh sebelum teknologi listrik mencapai
desa tetua tersebut.
Sebut saja namanya Pan T, berprofesi seperti warga kebanyakan yaitu
sebagai petani, jahil dan agaak cuek dengan situasi di sekitarnya.
Sering pergi malam-malam untuk sekedar ngecek tanaman ataupun menonton
pertunjukan di desa sebelah.
Rumah Pan T bisa dicapai dengan melalui sebuah gang, dimana gang
tersebut secara sekala sangat sempit, tapi menurut orang tua, gaang
tersebut merupakan jalan besar secara niskala. Tidak heran banyak anjing
yang meraung-raung ketika tengah malam tiba, menambah suasana menjadi
semakin seram karena penerangan listrik belum ada.
Suatu alam, Pan T menonton pertunjukan joged di desa sebelah,
pertunjukkan itu sendiri sangat favorit dan berlangsung hingga lewat
tengah malam. Kebetulan Pan T menonton sendirian dari desanya. Setelah
pertunjukkan selesai maka bergeas Beliau pulang melewati jalan desa dan
akhirnya harus melewati gang di depan rumahnya yang sempit tersebut.
Sedang asyiknya buang hajat, Pan T merasa ada orang mendekat karena tanah terasa bergetar, dia heran kok tanah sampai bergetar dan terdengar suara langkah semakin mendekat. Lolongan anjing ikut meramaikan susana malam itu.
Pan T yang pada dasarnya cuek tidak bermaksud menghentikan acara buang hajatnya malah penasaran dengan tanah yang bergetar, maka ketika suara langkah semakin mendekat, Pan T segera menengok ke belakang. Apa lacur, sepasang mahluk yang sangat besar dan tinggi, berwujud Barong Landung sedang lewat di belakangnya. Pan T panik, untuk melarikan diri tidak bisa, karena tiba-tiba kakinya lemas dan tidak bisa digerakkan.
Barong Landung tersebut menoleh ke arah Pan T seolah-olah menegur atas prilakunya yang buang hajat sembarangan. Pan T yang panik akhirnya rebah dan tidak sadarkan diri. Setelah sadar badannya penuh dengan kotorannra dia sendiri, rupanya posisi jatuhnya mengarah ke belakang sehingga badannya menimpa kotorannya.
Pan T segera pulang dan mandi, dengan masih gemeteran dia bercerita ke orang tuanya, orang tuanya mengingatkan bahwa gang tersebut adalah margi agung secara niskala, jadi jangan coba-coba untuk berbuat sesuatu yang kotor di sana. Pan T pun baru percaya akan tengetnya gang di depan rumahnya itu.
sumber ::http://www.puragunungsalak.com/2012/08/kisah-leak-14-barong-landung.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar