Kehidupan kita sebagai mahluk
Pengalaman kita manusia sebagai mahluk disebabkan oleh belenggu prakriti, sehingga kita manusia “tidak sadar" atau tenggelam dalam ketidaktahuan [avidya]. Yang dimaksud dengan avidya adalah kita salah paham akan realitas diri yang sejati. Kita mengidentikkan diri sebagai “aku” atau seorang manusia, mengidentikkan diri sebagai sebagai pikiran dan perasaan kita, serta mengidentikkan diri sebagai sebagai badan fisik ini. Padahal sesungguhnya semua itu hanyalah bagian dari dinamika prakriti [seluruh fenomena dan dimensi alam semesta yang pada pokok dasarnya adalah energi].
Prakriti sebagai lapisan-lapisan badan yang membungkus kesadaran murni [purusha] membentuk dua type badan, yaitu : badan fisik dan badan pikiran. Badan fisik mudah kita ketahui. Tapi badan-badan pikiran kita berada pada alam yang lebih halus, tidak bisa kita lihat dan rasakan dengan indriya badan fisik kita, sehingga kita tidak memperhatikannya.
Termuat dalam Taittriya Upanishad, ada lima jenis bahan atau energi pembentuk yang membentuk lapisan-lapisan badan kita sebagai manusia, yang disebut dengan panca maya kosha, yaitu :
Susunan panca maya kosha
1. Annamaya Kosha – lapisan badan yang tersusun dari energi sari-sari makanan.
2. Pranamaya Kosha – lapisan badan yang tersusun dari energi prana, yaitu samudera besar energi pembentuk kehidupan yang ada di semua penjuru alam semesta.
3. Manomaya Kosha – lapisan badan yang tersusun dari energi pikiran biasa.
4. Vijnanamaya Kosha – lapisan badan yang tersusun dari energi pikiran yang halus dan sadar.
5. Anandamaya Kosha – lapisan badan yang tersusun dari energi alam semesta yang transenden.
Brahmande api asti yat kincit tat pinde asti sarvatho, apa yang ada di dalam semesta [bhuana agung] juga ada dalam diri kita [bhuana alit]. Sehingga sesungguhnya diri kita ini sangat kompleks, tidak sesederhana apa yang hanya bisa dilihat oleh mata biasa. Kosha dalam bahasa sansekerta berarti "lapisan". Sarira atau sharira dalam bahasa sansekerta berarti : "sesuatu yang gampang terurai” atau “sesuatu yang mudah lenyap” atau “sesuatu yang sifatnya sementara / tidak abadi".
Manusia terdiri dari lima lapisan badan [kosha atau sarira] disertai beberapa sub-lapisan badan yang menyelubungi purusha [kesadaran murni]. Lapisan-lapisan badan kita ini secara fisik tidak merupakan satu kesatuan, tapi saling terkait kuat dan terkunci dalam lapisan-lapisan, yang kalau diibaratkan persis seperti lapisan-lapisan bawang. Masing-masing bekerja dan berfungsi secara bersama-sama dalam kesadaran kita sehari-hari. Lapisan-lapisan badan ini adalah bagian dari manifestasi prakriti yang terkait dengan pengalaman subyektif kita sebagai mahluk atau sebagai "aku". Lapisan-lapisan badan ini adalah sebagai berikut :
1. ANNAMAYA KOSHA
Annamaya kosha adalah lapisan badan yang terbentuk dari energi sari-sari makanan dan terdiri dari lima elemen dasar materi [panca maha bhuta]. Terdiri dari dua sub-lapisan, yaitu sthula sarira dan linga sarira.
- Sthula Sarira
Sthula sarira adalah lapisan badan fisik kita sebagaimana yang bisa kita lihat secara kasat mata saat ini. Lapisan badan ini adalah yang paling kasar. Sifat badan ini paling sangat tidak kekal dan penuh kepalsuan. Karena itu banyak guru yang memberi nasehat, sadari kalau diri kita yang sejati bukanlah badan fisik ini. Tapi lapisan badan ini juga memiliki nilai penting, karena kita butuhkan sebagai wahana bagi evolusi bathin kita dalam kelahiran sebagai manusia.
Sthula sarira adalah lapisan badan yang paling tidak kekal dan palsu
Wujud dari sthula sarira adalah tubuh kita yang telanjang tanpa sehelai benang, sebagaimana saat awal kita dilahirkan ke dunia ini. Sthula sarira adalah lapisan badan yang paling tidak kekal dan akan mengalami pralina dengan sendirinya ketika saat kematian tiba [badan fisik ini otomatis terurai]. Dalam roda samsara kita sebenarnya sudah pernah menggunakan jutaan sthula sarira atau badan fisik dalam kelahiran-kelahiran sebelumnya.
- Linga Sarira
Linga Sarira adalah lapisan badan fisik kita yang lebih halus, sehingga bentuknya identik dengan badan fisik kita yang kasat mata. Hanya saja badan fisik yang lebih halus ini tidak dapat dilihat dengan mata biasa. Linga sarira [badan fisik halus] akan terpisah dari sthula sarira [badan fisik] pada saat kematian tiba, akan tetapi tidak dapat terpisah sangat jauh. Lapisan badan fisik halus ini akan selalu berada di dekat mayat atau di tempat-tempat yang tidak jauh dari mayat.
Wujud linga sarira sangat identik dengan badan fisik [sthula sarira]. Kalau ada diantara kita ada yang mata bathinnya terbuka akan bisa melihat linga sarira ini sebagai "hantu" dari orang yang sudah meninggal. Sebenarnya yang dilihat adalah linga sarira dari orang yang sudah meninggal tersebut. Linga sarira ini biasanya diselimuti warna agak keungu-unguan.
Umumnya linga sarira akan perlahan-lahan terurai secara bersamaan dengan terurainya sthula sarira [badan fisik] kita. Akan tetapi hal itu hanya secara umum saja, karena tidak mutlak terjadi seperti itu. Terdapat berbagai kemungkinan lain tentang pralina dari linga sarira atau “hantu” ini, seperti misalnya :
1. Bagi mereka yang sudah maju secara spiritual [bathinnya bersih, tenang-seimbang dan menyambut kematian dengan damai sempurna], begitu saat kematian tiba dia langsung pergi ke alam-alam luhur dan linga sarira-nya akan langsung mengalami pralina tanpa perlu menunggu sthula sarira [badan fisik]-nya terurai.
2. Sebaliknya bagi mereka yang lumpur kekotoran bathinnya pekat atau orang yang keterikatan duniawi-nya begitu kuat [sehingga dia belum rela meninggalkan dunia ini], linga sarira-nya bisa lama bergentayangan sebagai “hantu” walaupun sthula sarira [badan fisik]-nya sudah habis terurai.
3. Kemudahan bagi orang yang meninggal karena di-kremasi [pembakaran mayat] dan di-upakarai dengan baik. Disini makna di-upakarai dengan baik sama sekali tidak ada hubungannya dengan upakara yang besar dan mewah. Upakara yang baik berarti sumber bahan dan sumber dana upakara harus baik [bukan hasil mencuri, korupsi atau menjual tanah warisan], proses pembuatan sarana upakara harus baik [dengan pikiran yang bersih-jernih, kata-kata yang bersih] dan proses penghantaran upakara harus baik [pelaksana upakara tidak bertengkar, pikirannya baik dan pemuput upakara tidak saja memiliki kekuatan bathin tapi juga harus memiliki pikiran yang bersih-jernih]. Dengan pembakaran sthula sarira [badan fisik] akan menyebabkan badan fisik secepatnya terurai kembali menjadi lima elemen dasar materi [panca maha bhuta] yang membentuknya. Disertai dengan upakara yang baik akan membuat diikuti dengan terurainya linga sarira. Sehingga dalam wujud linga sarira tidak perlu lama-lama bergentayangan menjadi "hantu”.
2. PRANAMAYA KOSHA
Pranamaya kosha adalah lapisan badan yang terbentuk dari energi prana, energi yang memberikan gerak kehidupan kepada badan fisik kita. Alam semesta ini diselimuti oleh samudera besar energi pemberi kehidupan yang disebut energi prana. Setiap organisme, mulai yang terkecil [mikroba] s/d yang terbesar, saat punarbhawa [kelahiran kembali], menarik ke dalam dirinya sendiri energi prana dari samudera energi prana alam semesta ini. Kekuatan hidup [prana] yang terdapat di dalam diri kita sebagai lapisan badan inilah yang disebut dengan pranamaya kosha.
Wujud dari pranamaya kosha adalah kemilau warna keemasan. Saat kematian datang, lapisan badan ini dengan sendirinya akan keluar dari badan dan kembali kepada samudera energi prana alam semesta.
Di dalam lapisan badan pranamaya kosha kita [tidak bisa kita lihat dengan mata biasa] terdapat jutaan dan jutaan noktah-noktah kecil [laksana debu] energi prana atau energi kehidupan yang berputar dan berpusat pada apa yang disebut sebagai chakra. Chakra dalam bahasa sansekerta berarti roda berputar, karena energi ini berputar searah jarum jam. Melalui jejaring saluran-saluran energi prana yang disebut nadi, setiap chakra ini terhubung satu sama lain dan mempengaruhi seluruh lapisan-lapisan tubuh kita.
Terkait jejaring energi prana dalam pranamaya kosha, ada hal-hal mendasar yang perlu dijelaskan terlebih dahulu, yaitu :
Nadi adalah jejaring saluran-saluran energi prana. Jumlahnya ada 72.000 nadi. Seluruh nadi bermula dari kanda, daerah diatas chakra muladhara. Diantaranya terdapat 14 nadi yang penting, tapi yang terpenting ada 3 yaitu Ida, Pingala dan Sushumna. Ida adalah saluran kiri, energi feminim yang dingin. Pingala adalah saluran kanan, saluran maskulin yang panas. Sushumna adalah saluran tengah.
Chakra adalah titik pusat-pusat energi prana yang berada sepanjang shusumna [letaknya pada poros tulang belakang]. Dalam lapisan tubuh prana kita terdapat ribuan chakra mikro, 114 chakra kecil dan 7 chakra utama yang terpenting. Ke-tujuh chakra ini masing-masing terkait erat dengan pikiran, emosi, kesehatan dan dinamika perilaku kita dalam kehidupan ini.
Granthi adalah tiga simpul energi penghalang yang terletak di sepanjang sushumna, yaitu : Brahma Granthi, Vishnu Granthi dan Rudra Granthi.
Kundalini adalah api energi berupa gulungan yang terletak pada chakra muladhara [chakra dasar], pada titik antara kemaluan dan anus.
3. MANOMAYA KOSHA
Manomaya kosha adalah lapisan badan yang terbentuk dari energi pikiran biasa. Terdiri dari dua sub-lapisan, yaitu sukshma sarira dan karana sarira.
- Sukshma Sarira
Sukshma sarira wujud dasarnya mirip dengan kabut atau awan tanpa bentuk, dengan warna yang selalu berubah-ubah sesuai dengan kondisi pikiran kita sendiri. Orang yang biasa mengikuti hawa nafsu keinginan dan indriya, serta emosi negatif [marah, benci, iri hati, dll], sukshma sarira-nya cenderung kasar, tebal dan wujudnya tidak sempurna. Sebaiknya orang yang telah maju di dalam spiritualitas, bathinnya bersih, wujud sukshma sarira-nya lembut, cerah dan berpendar. Kalau ada diantara kita ada yang mata bathinnya terbuka untuk bisa melihat dimensi yang lebih halus, akan bisa melihat sukshma sarira ini sebagai apa yang sering disebut sebagai “aura” [walaupun sebenarnya yang dilihat adalah bagian dari wujud sukshma sarira].
Oleh sebagian orang sukshma sarira sering dianggap sebagai roh [hal ini tentu sebenarnya tidak tepat]. Kesalahpahaman ini lebih disebabkan karena kalau setelah mati kita mendapat tempat di bhur loka [alam-alam bawah] atau svarga loka [alam para dewa yang terendah], sukshma sarira adalah lapisan badan yang akan kita gunakan di alam-alam bawah tersebut.
Dalam literatur spiritual timur di dunia barat, sukshma sarira sering disebut sebagai astral body [badan astral]. Hal ini cukup tepat, karena di dimensi lain wujudnya bisa seperti badan fisik kita dan bagi seorang yogi yang wikan, sukshma sarira-nya bisa dia gunakan untuk bepergian ke segala tempat yang sangat jauh di berbagai dimensi alam [loka] dengan sadar.
Aspek lain dari sukshma sarira adalah lapisan badan ini memiliki sifat interaktif dengan energi-energi yang datang dari luar. Sukshma sarira bila bersinggungan dengan energi-energi yang tidak baik dari lingkungan sekitar dapat menyebabkan kita berpikir tidak jernih, mudah marah, buntu, nafsu tidak terkendali, cepat lelah atau bahkan kesurupan. Tapi juga berlaku sebaliknya, sukshma sarira dapat menarik energi-energi alam semesta yang baik yang bersifat menyucikan diri. Misalnya dengan kita mempraktekkan metode-metode yoga tertentu, dengan melukat atau ruwatan [media air] di mata air suci [beji atau pathirtan] yang memiliki vibrasi sangat baik, dengan menyatukan diri dengan alam, dsb-nya. Dengan cara demikian pikiran kita dapat dijernihkan dan dimurnikan.
Sukshma sarira akan mengalami pralina dengan sendirinya ketika bathin kita makin bersih dan makin terbebas dari sad ripu [enam kegelapan bathin]. Awalnya wujud sukshma sarira akan semakin lembut, semakin cerah dan semakin berpendar. Ketika sad ripu sudah cukup lenyap dari bathin kita, disaat kita masih hidup lapisan badan ini akan sangat cerah dan ketika kita mati lapisan badan ini akan langsung pergi menuju Svarga Loka [alam para dewa yang terendah].
- Karana Sarira
Karana sarira berbeda tapi sekaligus sama menjadi satu dengan sukshma sarira. Wujudnya bundar oval yang membungkus badan kita. Orang yang biasa mengikuti hawa nafsu keinginan dan indriya, serta emosi negatif [marah, benci, iri hati, dll], karana sarira-nya cenderung rusak dan sulit dikenali. Bentuknya samar-samar dan tidak sempurna, perlu konsentrasi khusus agar seorang wikan bisa melihat keseluruhan wujudnya. Sebaiknya orang yang telah maju di dalam spiritualitas, bathinnya bersih, karana sarira-nya tampak jelas dan pasti, dikelilingi warna cerah [cenderung putih terang, tapi tidak menyilaukan mata] yang indah dan penuh daya.
Karana sarira sering disebut sebagai "badan penyebab", karena keberadaan karana sarira adalah penyebab kita tetap dilahirkan kembali [mengalami reinkarnasi] dan tidak dapat memutus roda samsara. Aspek lain dari karana sarira adalah lapisan badan ini merupakan "gudang" tempat penyimpanan rekaman atau memory seluruh kehidupan-kehidupan kita dan karma-karma kita.
Apabila ketika kita mati, lalu sukshma sarira mengalami pralina akan tetapi karana sarira tidak, kita akan pergi menuju Mahar Loka dengan lapisan badan karana sarira ini. Kita akan berstana di dimensi alam dewa tersebut.
Karana sarira dapat mengalami pralina disaat bathin sudah bersih, terkendali baik dan makin dekat dengan welas asih dan kebaikan yang tidak terbatas. Wujud karana sarira akan semakin cerah dan sempurna. Dan di suatu titik ketika bathin kita "sadar", disaat kita masih hidup lapisan badan ini akan sangat cerah dan ketika kita mati lapisan badan ini akan langsung pergi menuju Mahar Loka. Di titik ini roda samsara berhenti dan kita tidak terlahir kembali [kecuali ada misi khusus].
4. VIJNANAMAYA KOSHA
Vijnanamaya Kosha adalah lapisan badan yang terbentuk dari energi pikiran yang halus dan sadar. Wujudnya berupa cahaya murni yang sangat luas, terang benderang dan maha-damai. Ini adalah lapisan badan yang akan kita gunakan di alam-alam luhur tempat para dewa tingkat tinggi, dimana kelahiran kembali tidak terjadi lagi [roda samsara telah berhenti]. Kita akan melanjutkan evolusi jiwa kita di alam-alam yang sangat luhur tersebut.
Dalam lapisan badan ini mengalir pengetahuan tentang realitas keberadaan, kebijaksanaan sejati dan pengetahuan universal. Di lapisan badan ini tidak lagi ada pembatasan. Kita dapat merasakan secara luas dan mutlak kesadaran mahluk lain juga tercakup di dalam kesadaran kita sendiri. Sebab realitas-nya mahluk lain juga bagian dari diri kita [sarvam khalvidam brahman].
Sebagai manusia kalau bathin kita bersih, kita dapat terserap ke dalam kesadaran yang lebih luas di dalam diri kita sendiri, yaitu kesadaran lapisan badan vijnanamaya kosha ini, maka kita akan dapat berjumpa dengan apa yang disebut sebagai anthra guru [guru yang ada di dalam diri kita sendiri]. Anthra guru adalah “suara” dari dalam diri kita sendiri yang terkait dengan lapisan badan pikiran vijnanamaya kosha. Pada badan citta kosmik kita ini terdapat kesadaran dengan limpahan pengetahuan dinamika kehidupan, pengetahuan duniawi dan pengetahuan spiritual. Bila kesadaran kita berada pada vijnanamaya kosha, maka kita cenderung akan memiliki kecerdasan spiritual, intuisi dan firasat yang kuat, serta dapat mendengar suara “di dalam”.
Ada juga yang menganggap kesadaran lapisan badan vijnanamaya kosha ini sebagai “kata hati” atau “suara hati”. Disini sesungguhnya kita harus sangat berhati-hati memberi pengertian, karena pada dasarnya semua mahluk dalam tingkat kesadaran manapun memiliki kata hati atau suara hati, sehingga kata hati atau suara hati tidak selalu benar. Analogi-nya seperti kolam, kalau airnya keruh, isi kolam tidak akan dapat terlihat dengan baik. Artinya kalau dalam keadaan bathin yang masih keruh mau mencoba mendengarkan suara hati, kemungkinan salahnya tinggi. Sehingga bagi orang yang kolamnya masih keruh, tidak disarankan untuk mendengarkan semua kata hati atau suara hati.
Kalau bathin kita bersih, barulah kita dapat terserap ke dalam kesadaran yang lebih luas di dalam diri kita sendiri, yaitu kesadaran lapisan badan vijnanamaya kosha. Seperti para yogi yang bathinnya sudah sangat bersih, air kolam yang keruh itu sudah lama beliau endapkan kotorannya, sehingga airnya bersih dan jernih. Kalau bathin sudah sejernih itu, kata hati atau suara hati baru bisa bersih sekali dan akurat.
5. ANANDAMAYA KOSHA
Anandamaya Kosha adalah lapisan badan yang terbentuk dari energi alam semesta yang transenden. Tidak termanifestasi [tidak berwujud], tapi ada. Kesadaran kosmik yang murni, abadi dan konstan laksana meditasi terus-menerus, serta luas tidak terbatas melingkupi seluruh penjuru ruang alam semesta dan para mahluk [chittakash].
Rumah Dharma – Hindu Indonesia
09 Juli 2010
sumber :: facebook rumah dharma
Pengalaman kita manusia sebagai mahluk disebabkan oleh belenggu prakriti, sehingga kita manusia “tidak sadar" atau tenggelam dalam ketidaktahuan [avidya]. Yang dimaksud dengan avidya adalah kita salah paham akan realitas diri yang sejati. Kita mengidentikkan diri sebagai “aku” atau seorang manusia, mengidentikkan diri sebagai sebagai pikiran dan perasaan kita, serta mengidentikkan diri sebagai sebagai badan fisik ini. Padahal sesungguhnya semua itu hanyalah bagian dari dinamika prakriti [seluruh fenomena dan dimensi alam semesta yang pada pokok dasarnya adalah energi].
Prakriti sebagai lapisan-lapisan badan yang membungkus kesadaran murni [purusha] membentuk dua type badan, yaitu : badan fisik dan badan pikiran. Badan fisik mudah kita ketahui. Tapi badan-badan pikiran kita berada pada alam yang lebih halus, tidak bisa kita lihat dan rasakan dengan indriya badan fisik kita, sehingga kita tidak memperhatikannya.
Termuat dalam Taittriya Upanishad, ada lima jenis bahan atau energi pembentuk yang membentuk lapisan-lapisan badan kita sebagai manusia, yang disebut dengan panca maya kosha, yaitu :
Susunan panca maya kosha
1. Annamaya Kosha – lapisan badan yang tersusun dari energi sari-sari makanan.
2. Pranamaya Kosha – lapisan badan yang tersusun dari energi prana, yaitu samudera besar energi pembentuk kehidupan yang ada di semua penjuru alam semesta.
3. Manomaya Kosha – lapisan badan yang tersusun dari energi pikiran biasa.
4. Vijnanamaya Kosha – lapisan badan yang tersusun dari energi pikiran yang halus dan sadar.
5. Anandamaya Kosha – lapisan badan yang tersusun dari energi alam semesta yang transenden.
Brahmande api asti yat kincit tat pinde asti sarvatho, apa yang ada di dalam semesta [bhuana agung] juga ada dalam diri kita [bhuana alit]. Sehingga sesungguhnya diri kita ini sangat kompleks, tidak sesederhana apa yang hanya bisa dilihat oleh mata biasa. Kosha dalam bahasa sansekerta berarti "lapisan". Sarira atau sharira dalam bahasa sansekerta berarti : "sesuatu yang gampang terurai” atau “sesuatu yang mudah lenyap” atau “sesuatu yang sifatnya sementara / tidak abadi".
Manusia terdiri dari lima lapisan badan [kosha atau sarira] disertai beberapa sub-lapisan badan yang menyelubungi purusha [kesadaran murni]. Lapisan-lapisan badan kita ini secara fisik tidak merupakan satu kesatuan, tapi saling terkait kuat dan terkunci dalam lapisan-lapisan, yang kalau diibaratkan persis seperti lapisan-lapisan bawang. Masing-masing bekerja dan berfungsi secara bersama-sama dalam kesadaran kita sehari-hari. Lapisan-lapisan badan ini adalah bagian dari manifestasi prakriti yang terkait dengan pengalaman subyektif kita sebagai mahluk atau sebagai "aku". Lapisan-lapisan badan ini adalah sebagai berikut :
1. ANNAMAYA KOSHA
Annamaya kosha adalah lapisan badan yang terbentuk dari energi sari-sari makanan dan terdiri dari lima elemen dasar materi [panca maha bhuta]. Terdiri dari dua sub-lapisan, yaitu sthula sarira dan linga sarira.
- Sthula Sarira
Sthula sarira adalah lapisan badan fisik kita sebagaimana yang bisa kita lihat secara kasat mata saat ini. Lapisan badan ini adalah yang paling kasar. Sifat badan ini paling sangat tidak kekal dan penuh kepalsuan. Karena itu banyak guru yang memberi nasehat, sadari kalau diri kita yang sejati bukanlah badan fisik ini. Tapi lapisan badan ini juga memiliki nilai penting, karena kita butuhkan sebagai wahana bagi evolusi bathin kita dalam kelahiran sebagai manusia.
Sthula sarira adalah lapisan badan yang paling tidak kekal dan palsu
Wujud dari sthula sarira adalah tubuh kita yang telanjang tanpa sehelai benang, sebagaimana saat awal kita dilahirkan ke dunia ini. Sthula sarira adalah lapisan badan yang paling tidak kekal dan akan mengalami pralina dengan sendirinya ketika saat kematian tiba [badan fisik ini otomatis terurai]. Dalam roda samsara kita sebenarnya sudah pernah menggunakan jutaan sthula sarira atau badan fisik dalam kelahiran-kelahiran sebelumnya.
- Linga Sarira
Linga Sarira adalah lapisan badan fisik kita yang lebih halus, sehingga bentuknya identik dengan badan fisik kita yang kasat mata. Hanya saja badan fisik yang lebih halus ini tidak dapat dilihat dengan mata biasa. Linga sarira [badan fisik halus] akan terpisah dari sthula sarira [badan fisik] pada saat kematian tiba, akan tetapi tidak dapat terpisah sangat jauh. Lapisan badan fisik halus ini akan selalu berada di dekat mayat atau di tempat-tempat yang tidak jauh dari mayat.
Wujud linga sarira sangat identik dengan badan fisik [sthula sarira]. Kalau ada diantara kita ada yang mata bathinnya terbuka akan bisa melihat linga sarira ini sebagai "hantu" dari orang yang sudah meninggal. Sebenarnya yang dilihat adalah linga sarira dari orang yang sudah meninggal tersebut. Linga sarira ini biasanya diselimuti warna agak keungu-unguan.
Umumnya linga sarira akan perlahan-lahan terurai secara bersamaan dengan terurainya sthula sarira [badan fisik] kita. Akan tetapi hal itu hanya secara umum saja, karena tidak mutlak terjadi seperti itu. Terdapat berbagai kemungkinan lain tentang pralina dari linga sarira atau “hantu” ini, seperti misalnya :
1. Bagi mereka yang sudah maju secara spiritual [bathinnya bersih, tenang-seimbang dan menyambut kematian dengan damai sempurna], begitu saat kematian tiba dia langsung pergi ke alam-alam luhur dan linga sarira-nya akan langsung mengalami pralina tanpa perlu menunggu sthula sarira [badan fisik]-nya terurai.
2. Sebaliknya bagi mereka yang lumpur kekotoran bathinnya pekat atau orang yang keterikatan duniawi-nya begitu kuat [sehingga dia belum rela meninggalkan dunia ini], linga sarira-nya bisa lama bergentayangan sebagai “hantu” walaupun sthula sarira [badan fisik]-nya sudah habis terurai.
3. Kemudahan bagi orang yang meninggal karena di-kremasi [pembakaran mayat] dan di-upakarai dengan baik. Disini makna di-upakarai dengan baik sama sekali tidak ada hubungannya dengan upakara yang besar dan mewah. Upakara yang baik berarti sumber bahan dan sumber dana upakara harus baik [bukan hasil mencuri, korupsi atau menjual tanah warisan], proses pembuatan sarana upakara harus baik [dengan pikiran yang bersih-jernih, kata-kata yang bersih] dan proses penghantaran upakara harus baik [pelaksana upakara tidak bertengkar, pikirannya baik dan pemuput upakara tidak saja memiliki kekuatan bathin tapi juga harus memiliki pikiran yang bersih-jernih]. Dengan pembakaran sthula sarira [badan fisik] akan menyebabkan badan fisik secepatnya terurai kembali menjadi lima elemen dasar materi [panca maha bhuta] yang membentuknya. Disertai dengan upakara yang baik akan membuat diikuti dengan terurainya linga sarira. Sehingga dalam wujud linga sarira tidak perlu lama-lama bergentayangan menjadi "hantu”.
2. PRANAMAYA KOSHA
Pranamaya kosha adalah lapisan badan yang terbentuk dari energi prana, energi yang memberikan gerak kehidupan kepada badan fisik kita. Alam semesta ini diselimuti oleh samudera besar energi pemberi kehidupan yang disebut energi prana. Setiap organisme, mulai yang terkecil [mikroba] s/d yang terbesar, saat punarbhawa [kelahiran kembali], menarik ke dalam dirinya sendiri energi prana dari samudera energi prana alam semesta ini. Kekuatan hidup [prana] yang terdapat di dalam diri kita sebagai lapisan badan inilah yang disebut dengan pranamaya kosha.
Wujud dari pranamaya kosha adalah kemilau warna keemasan. Saat kematian datang, lapisan badan ini dengan sendirinya akan keluar dari badan dan kembali kepada samudera energi prana alam semesta.
Di dalam lapisan badan pranamaya kosha kita [tidak bisa kita lihat dengan mata biasa] terdapat jutaan dan jutaan noktah-noktah kecil [laksana debu] energi prana atau energi kehidupan yang berputar dan berpusat pada apa yang disebut sebagai chakra. Chakra dalam bahasa sansekerta berarti roda berputar, karena energi ini berputar searah jarum jam. Melalui jejaring saluran-saluran energi prana yang disebut nadi, setiap chakra ini terhubung satu sama lain dan mempengaruhi seluruh lapisan-lapisan tubuh kita.
Terkait jejaring energi prana dalam pranamaya kosha, ada hal-hal mendasar yang perlu dijelaskan terlebih dahulu, yaitu :
Nadi adalah jejaring saluran-saluran energi prana. Jumlahnya ada 72.000 nadi. Seluruh nadi bermula dari kanda, daerah diatas chakra muladhara. Diantaranya terdapat 14 nadi yang penting, tapi yang terpenting ada 3 yaitu Ida, Pingala dan Sushumna. Ida adalah saluran kiri, energi feminim yang dingin. Pingala adalah saluran kanan, saluran maskulin yang panas. Sushumna adalah saluran tengah.
Chakra adalah titik pusat-pusat energi prana yang berada sepanjang shusumna [letaknya pada poros tulang belakang]. Dalam lapisan tubuh prana kita terdapat ribuan chakra mikro, 114 chakra kecil dan 7 chakra utama yang terpenting. Ke-tujuh chakra ini masing-masing terkait erat dengan pikiran, emosi, kesehatan dan dinamika perilaku kita dalam kehidupan ini.
Granthi adalah tiga simpul energi penghalang yang terletak di sepanjang sushumna, yaitu : Brahma Granthi, Vishnu Granthi dan Rudra Granthi.
Kundalini adalah api energi berupa gulungan yang terletak pada chakra muladhara [chakra dasar], pada titik antara kemaluan dan anus.
3. MANOMAYA KOSHA
Manomaya kosha adalah lapisan badan yang terbentuk dari energi pikiran biasa. Terdiri dari dua sub-lapisan, yaitu sukshma sarira dan karana sarira.
- Sukshma Sarira
Sukshma sarira wujud dasarnya mirip dengan kabut atau awan tanpa bentuk, dengan warna yang selalu berubah-ubah sesuai dengan kondisi pikiran kita sendiri. Orang yang biasa mengikuti hawa nafsu keinginan dan indriya, serta emosi negatif [marah, benci, iri hati, dll], sukshma sarira-nya cenderung kasar, tebal dan wujudnya tidak sempurna. Sebaiknya orang yang telah maju di dalam spiritualitas, bathinnya bersih, wujud sukshma sarira-nya lembut, cerah dan berpendar. Kalau ada diantara kita ada yang mata bathinnya terbuka untuk bisa melihat dimensi yang lebih halus, akan bisa melihat sukshma sarira ini sebagai apa yang sering disebut sebagai “aura” [walaupun sebenarnya yang dilihat adalah bagian dari wujud sukshma sarira].
Oleh sebagian orang sukshma sarira sering dianggap sebagai roh [hal ini tentu sebenarnya tidak tepat]. Kesalahpahaman ini lebih disebabkan karena kalau setelah mati kita mendapat tempat di bhur loka [alam-alam bawah] atau svarga loka [alam para dewa yang terendah], sukshma sarira adalah lapisan badan yang akan kita gunakan di alam-alam bawah tersebut.
Dalam literatur spiritual timur di dunia barat, sukshma sarira sering disebut sebagai astral body [badan astral]. Hal ini cukup tepat, karena di dimensi lain wujudnya bisa seperti badan fisik kita dan bagi seorang yogi yang wikan, sukshma sarira-nya bisa dia gunakan untuk bepergian ke segala tempat yang sangat jauh di berbagai dimensi alam [loka] dengan sadar.
Aspek lain dari sukshma sarira adalah lapisan badan ini memiliki sifat interaktif dengan energi-energi yang datang dari luar. Sukshma sarira bila bersinggungan dengan energi-energi yang tidak baik dari lingkungan sekitar dapat menyebabkan kita berpikir tidak jernih, mudah marah, buntu, nafsu tidak terkendali, cepat lelah atau bahkan kesurupan. Tapi juga berlaku sebaliknya, sukshma sarira dapat menarik energi-energi alam semesta yang baik yang bersifat menyucikan diri. Misalnya dengan kita mempraktekkan metode-metode yoga tertentu, dengan melukat atau ruwatan [media air] di mata air suci [beji atau pathirtan] yang memiliki vibrasi sangat baik, dengan menyatukan diri dengan alam, dsb-nya. Dengan cara demikian pikiran kita dapat dijernihkan dan dimurnikan.
Sukshma sarira akan mengalami pralina dengan sendirinya ketika bathin kita makin bersih dan makin terbebas dari sad ripu [enam kegelapan bathin]. Awalnya wujud sukshma sarira akan semakin lembut, semakin cerah dan semakin berpendar. Ketika sad ripu sudah cukup lenyap dari bathin kita, disaat kita masih hidup lapisan badan ini akan sangat cerah dan ketika kita mati lapisan badan ini akan langsung pergi menuju Svarga Loka [alam para dewa yang terendah].
- Karana Sarira
Karana sarira berbeda tapi sekaligus sama menjadi satu dengan sukshma sarira. Wujudnya bundar oval yang membungkus badan kita. Orang yang biasa mengikuti hawa nafsu keinginan dan indriya, serta emosi negatif [marah, benci, iri hati, dll], karana sarira-nya cenderung rusak dan sulit dikenali. Bentuknya samar-samar dan tidak sempurna, perlu konsentrasi khusus agar seorang wikan bisa melihat keseluruhan wujudnya. Sebaiknya orang yang telah maju di dalam spiritualitas, bathinnya bersih, karana sarira-nya tampak jelas dan pasti, dikelilingi warna cerah [cenderung putih terang, tapi tidak menyilaukan mata] yang indah dan penuh daya.
Karana sarira sering disebut sebagai "badan penyebab", karena keberadaan karana sarira adalah penyebab kita tetap dilahirkan kembali [mengalami reinkarnasi] dan tidak dapat memutus roda samsara. Aspek lain dari karana sarira adalah lapisan badan ini merupakan "gudang" tempat penyimpanan rekaman atau memory seluruh kehidupan-kehidupan kita dan karma-karma kita.
Apabila ketika kita mati, lalu sukshma sarira mengalami pralina akan tetapi karana sarira tidak, kita akan pergi menuju Mahar Loka dengan lapisan badan karana sarira ini. Kita akan berstana di dimensi alam dewa tersebut.
Karana sarira dapat mengalami pralina disaat bathin sudah bersih, terkendali baik dan makin dekat dengan welas asih dan kebaikan yang tidak terbatas. Wujud karana sarira akan semakin cerah dan sempurna. Dan di suatu titik ketika bathin kita "sadar", disaat kita masih hidup lapisan badan ini akan sangat cerah dan ketika kita mati lapisan badan ini akan langsung pergi menuju Mahar Loka. Di titik ini roda samsara berhenti dan kita tidak terlahir kembali [kecuali ada misi khusus].
4. VIJNANAMAYA KOSHA
Vijnanamaya Kosha adalah lapisan badan yang terbentuk dari energi pikiran yang halus dan sadar. Wujudnya berupa cahaya murni yang sangat luas, terang benderang dan maha-damai. Ini adalah lapisan badan yang akan kita gunakan di alam-alam luhur tempat para dewa tingkat tinggi, dimana kelahiran kembali tidak terjadi lagi [roda samsara telah berhenti]. Kita akan melanjutkan evolusi jiwa kita di alam-alam yang sangat luhur tersebut.
Dalam lapisan badan ini mengalir pengetahuan tentang realitas keberadaan, kebijaksanaan sejati dan pengetahuan universal. Di lapisan badan ini tidak lagi ada pembatasan. Kita dapat merasakan secara luas dan mutlak kesadaran mahluk lain juga tercakup di dalam kesadaran kita sendiri. Sebab realitas-nya mahluk lain juga bagian dari diri kita [sarvam khalvidam brahman].
Sebagai manusia kalau bathin kita bersih, kita dapat terserap ke dalam kesadaran yang lebih luas di dalam diri kita sendiri, yaitu kesadaran lapisan badan vijnanamaya kosha ini, maka kita akan dapat berjumpa dengan apa yang disebut sebagai anthra guru [guru yang ada di dalam diri kita sendiri]. Anthra guru adalah “suara” dari dalam diri kita sendiri yang terkait dengan lapisan badan pikiran vijnanamaya kosha. Pada badan citta kosmik kita ini terdapat kesadaran dengan limpahan pengetahuan dinamika kehidupan, pengetahuan duniawi dan pengetahuan spiritual. Bila kesadaran kita berada pada vijnanamaya kosha, maka kita cenderung akan memiliki kecerdasan spiritual, intuisi dan firasat yang kuat, serta dapat mendengar suara “di dalam”.
Ada juga yang menganggap kesadaran lapisan badan vijnanamaya kosha ini sebagai “kata hati” atau “suara hati”. Disini sesungguhnya kita harus sangat berhati-hati memberi pengertian, karena pada dasarnya semua mahluk dalam tingkat kesadaran manapun memiliki kata hati atau suara hati, sehingga kata hati atau suara hati tidak selalu benar. Analogi-nya seperti kolam, kalau airnya keruh, isi kolam tidak akan dapat terlihat dengan baik. Artinya kalau dalam keadaan bathin yang masih keruh mau mencoba mendengarkan suara hati, kemungkinan salahnya tinggi. Sehingga bagi orang yang kolamnya masih keruh, tidak disarankan untuk mendengarkan semua kata hati atau suara hati.
Kalau bathin kita bersih, barulah kita dapat terserap ke dalam kesadaran yang lebih luas di dalam diri kita sendiri, yaitu kesadaran lapisan badan vijnanamaya kosha. Seperti para yogi yang bathinnya sudah sangat bersih, air kolam yang keruh itu sudah lama beliau endapkan kotorannya, sehingga airnya bersih dan jernih. Kalau bathin sudah sejernih itu, kata hati atau suara hati baru bisa bersih sekali dan akurat.
5. ANANDAMAYA KOSHA
Anandamaya Kosha adalah lapisan badan yang terbentuk dari energi alam semesta yang transenden. Tidak termanifestasi [tidak berwujud], tapi ada. Kesadaran kosmik yang murni, abadi dan konstan laksana meditasi terus-menerus, serta luas tidak terbatas melingkupi seluruh penjuru ruang alam semesta dan para mahluk [chittakash].
Rumah Dharma – Hindu Indonesia
09 Juli 2010
sumber :: facebook rumah dharma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar