ada 7 buah mata air panas/tuju
tingkat, dan yg pertama dan kedua tlah di ketahui sebelumnya. Beliau juga
Berpesan kepada semua mahluk khususnya Manusia agar jagan serakah dan harus
menyatu dengan alam semesta dan berkenalan dengan penghuni atau maluk” lain
agar tak terjadi bencana alam. Dan ketika
dalam pengalian informasi berikutnya di ketahuilah nama pemilik lokasi tersebut
Bernama Ratu Niang Mas Berambut Panjang
( Nenek Dewi Putri ). Dan beliau mengatakan bahwa air yg terdapat dlm
mata air panas tsbt, bisa di gunakan apa saja, penyembuhan berbagai macam
penyakit, penghancur segala macam hama baik di ladang maupun d sawah dan masih
banyak lagi khasiat dari air trsbt. Dan beliau juga bepesan bagi orang” yg
inggin mengujungi tempat trsbt dengan niat dan Itikad baik. Niang Mas akan
menyambut dengan sangat baik tanpa memilih” dan menyamaratakan orang” yg mau
berkunjung ke tempat Niang Mas tsbt.
Angka 108 merupakan angka keramat bagi pemeluk Hindu di mana:
1. 1+0+8 = 9 berkaitan dengan pangider-ider Dewata Nawa Sangga (sembilan Dewa yang menyangga bumi dari arah mata angin)
| ARAH MATA ANGIN |
BETHARA |
| Timur | Iswara |
| Tenggara | Mahesora |
| Selatan | Brahma |
| Barat Daya | Rudra |
| Barat | Mahadewa |
| Barat Laut | Sangkara |
| Utara | Wisnu |
| Timur Laut | Sambu |
| Tengah | Siwa (Siwa-Sada Siwa-Parama Siwa) |
2.
Mitologi Sang Ratnakara, perampok dan pembunuh sadis yang hidup sekitar
3000 tahun Sebelum Masehi di India, sudah merampok dan membunuh 108
pendeta.
Suatu hari
ia bertemu seorang pendeta, ketika hendak dibunuh, pendeta itu
menghilang, demikian berkali-kali sehingga dia sadar bahwa itu bukan
pendeta biasa; dia pun terduduk dan mohon ampun ke hadapan Ida Sanghyang
Widhi Wasa.
Turunlah
Bethara Siwa yang tadi menyamar sebagai pendeta. Bethara Siwa mau
memberi pengampunan bila Sang Ratnakara mau bertobat dan terlebih dahulu
bertapa selama 100 tahun. Sang Ratnakara bersedia melaksanakan
perintah, dan dia pun bertapa, sampai sekujur tubuhnya ditumbuhi lumut
dan menjadi sarang semut.
Pada hari
ke 100 tahun turunlah Bethara Brahma membangunkan tapa-nya dan memberi
penugerahan, selanjutnya Bethara Wisnu memberikan pelajaran
ke-dharma-an.
Lama
kelamaan Sang Ratnakara di-Diksa sebagai Bhagawan Walmiki. Ketika
Walmiki masuk sorga, salah satu pertimbangan-Nya adalah karma yang
berupa dosa membunuh 108 pendeta sudah imbas dengan karma mulia yang
dilaksanakannya setelah menjadi Wiku/ Bhagawan.
Ini dapat
disimpulkan bahwa sejahat-jahatnya manusia, bila suatu ketika ia sadar
dan bertobat serta menyerahkan dirinya secara utuh ke hadapan Ida
Sanghyang Widhi Wasa selamanya, maka Beliau akan mempertimbangkan antara
dharma dan adharma karma manusia tersebut.










